Gua, Goa, dan Gea'
Gua.
/gu.a/ (n.)
Gue, Aku,
Saya. Kata yang diserap dari bahasa Mandarin kemudian menjadi kata gaul khas
betawi. Kata yang dalam tulisan Mandarin (我)
dibaca “Gue/Gua” berarti “Saya/Aku” menurut bahasa Mandarin Hokkien.
Maksud dari bahasa Mandarin Hokkien
adalah bahasa Mandarin yang telah disederhanakan. Gua yang cepat sekali
tergelitik untuk menulis apapun yang menarik attensi meskipun kadang tidak
menarik sama sekali, terutama menulis soal fenomena pengguna media sosial yang
lucu-lucu saat ini. Gua ya gini, gini-gini aja…
Goa.
Goa.
/go.a/ (n.)
Gua. Berasal
dari bahasa Sanskerta guha, yang
dikutip dari Wikipedia artinya sebuah lubang alami di tanah yang cukup besar
dan dalam. Beberapa ilmuwan menjelaskan bahwa dia harus cukup besar sehingga
beberapa bagian di dalamnya tidak menerima cahaya matahari. Dalam artian
kekinian, goa dianalogikan sebagai tempat persembunyian fans bola yang timnya
kalah untuk menghindari bully-an dari fans rival.
Gea’.
/ge.a’/ (v.)
Debat.
Bahasa Bugis-Makassar. Adu argumen atau dalam istilah orang Bugis-Makassar “sigea’ “ sering terjadi dalam kehidupan
bersosial media di masa kini. Terbukanya ruang bebas mengekspresikan perasaan
memungkinkan orang untuk sigea’
secara terbuka pula, walaupun kadang yang diperdebatkan itu tidak penting sama
sekali. Dalam urusan membela tim bola, sigea’
kadang berakhir dengan Unfriend atau delcont, behikkk.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Gua, eh saya, iya, saya habis posting sesuatu tentang goa, bercuit
tentang suatu fenomena yang terjadi tiap kali (ada satu) tim bola yang habis
tanding. fenomenanya tentang sang fans yang anu. Fans yang kalau diajak sigea’ bakal sangat alot, karena subjektifitasnya
sudah akut, dan kadang berdebatnya akan kesana kemari. Fenomena yang ketika tim
itu kalah, si fans kadang jadi amnesia, tidak tahu menahu apa yang sudah
terjadi, beralih membahas hal lain, politik lah, apalah, tidak ada pembahasan
soal tim bolanya. Kadang berubah jadi om Mario Super Sekali Sahabat Saya yang
Baik Hatinya, dengan kata-kata super bijak nan menyejukkan timeline. Mengingatkan
kita tentang hidup, bahwa dunia ini cuma sementara, jadi apapun yang terjadi
santai saja. Ada pula yang memang sama sekali tidak nampak lagi di timeline,
hilang bak ditelan bumi, entah karena KEBETULAN kehabisan kuota internet atau
apa, atau memang lagi masuk goa menghindari bully-an fans tim rival.
Keadaan berubah ketika negara api menyerang, eh, ketika tim
bolanya menang, apalagi jika sesuatu yang fenomenal terjadi. Timeline media sosialnya
dipenuhi dengan cuitannya. Status fesbuk sepanjang 3 paragraf tak jadi masalah
ditulisnya. Tak ada bahasan lain selain soal kemenangan timnya, sambil sesekali
mencibir fans tim lawan yang pernah membully. Kadang pula berkomentar songong
lupa kalau ini cuma dunia, tidak ada kata santai seperti waktu dia kalah, fans
tim lawan harus balik dibully, sambil membeberkan fakta-fakta fenomenal tentang
timnya. Menolak melihat dari sisi yang lain, dan melupakan hal-hal lain yang sebenarnya
berhubungan seperti wasit misalnya, eh? Istilahnya baru keluar goa kalau sudah anu,
iya anu.
Baper yang Tertukar
Tapi, ternyata eh ternyata kombinasi gua, goa dan gea' bisa berujung pada baper.
Mau baku gea’ soal baper tapi takutnya semakin keluar dari
bahas bola. Kenapa bawa-bawa baper ya karena sepertinya beberapa dari kita belum paham betul apa makna dari kata baper dan tujuan penggunaan katanya dalam
kalimat itu seperti apa. Maklum saja, saya sendiri juga bukan anak gaul yang
paham betul istilah-istilah kekinian. Yang setau saya intinya baper ya keadaan
dimana orang merasa tersinggung, terdzolimi, teraniaya, sedih hingga nangis karena
sesuatu dan lain hal. Bawaannya ya sensitif, emosian, dan yang melankolis
mungkin jadinya mewek. Jadi kalo liat orang yang dibully soal tim bolanya trus
emosian, hati-hati, berarti doi baperan orangnya. Atau kalau ada yang misalnya
kita lagi nulis status tentang Goa kemudian yang tersinggung dia, nah itu juga
baperan. Ada yang diperlihatkan video lucu, tapi malah marah pasti itu juga
orangnya baperan. Atau pernah melihat orang yang tim bolanya kalah, terus
menuduh orang lain baper? Nah itu baper akut, behikkk. Yang anu siapa yang baper
siapa..hehehe
Baper Yang Tertukar???
mantap kajiannya kakak..kembangkan terus
BalasHapus