Kampung; Masa Kanak-Kanak yang Tak Terlupakan


Libur idul adha, saya dan ibu saya menyempatkan berkunjung ke kampung halaman di Maroangin, Enrekang. Yaa untuk melepas rindu dengan sanak saudara yang ada di sana. Di rumah tante, kakak dari ibu saya. Dulunya rumah nenek, berhubung nenek sudah ada di tempat yang damai di sisi-Nya, jadi sekarang rumah milik tante seorang.


Saya dan LUPA itu…


Saya adalah seorang karyawan sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang perbankan. Kebetulan saya ditempatkan di kantor kas, dengan posisi sebagai admin. Meja kerja saya berada di lantai 2, dan namanya kantor kas, selain staffnya sedikit, fasilitas kantor juga disesuaikan dengan kebutuhan kantor, printer hanya ada 1 dan berada di lantai 1. Hari itu, dengan suasana sibuk di kantor saya turun ke lantai 1, niat untuk mengambil hasil print-an saya. Lama saya menunggu tak ada hasil print yang keluar, saya juga bertanya ke teman-teman yang lain, apa ada yang mengambil hasil print yang baru keluar, tapi tak ada yang merasa pernah melihat printer itu bekerja. Nah, saya baru ingat, ternyata saya memang belum meng-“ENTER” window “print” pada program Ms. Word untuk menge-print dokumen yang ingin saya print di komputer saya di lantai 2.  #Gubbrakkkk….

Tuhan, biarkan saya pulang malam!

Akhirnya bisa mem-posting sesuatu lagi...dan...Yeaaaaa...Hari Sabtu tibaaa... T_T
#lho???

Hari sabtu tiba namun saya malah bersedih. Biasanya orang kalo sudah akhir pekan bawaannya senang, tapi saya tidak. Bukan tak senang mendapatkan hari untuk beristirahat sejenak dari penat kerja, bukan pula sedih karena terlalu bersemangat bekerja, cuma bingung mau memanfaatkan akhir pekan ini bagaimana.
#lho???


Ada yang lagi GALAU

Saya tak lagi galau. Hanya sedikit merasa sepi (kodoooooooonkkk... T_T)

Iya, sejak saya memutuskan hubungan dengan "dia" sekitar tiga bulan yang lalu, malam-malam berlalu seperti malam-malam yang lain, tak ada yang berbeda. Mau malam minggu, malam kamis, atau malam jumat kliwon, sama semua. Sepi, karena memang saya tinggal sendiri. Tidak seperti dua bulan lalu ketika saya masih tinggal bersama teman-teman semasa kuliah.

Saya tak mengeluh. Juga tak pernah menyesal melepas seseorang yang (dulu) masih sayang sama saya. Meski dalam hati kecil saya ada setitik keinginan yang menggelora untuk bisa (kembali) merasakan indahnya berbagi dengan orang yang spesial, walau itu hanya berupa berbagi cerita-cerita kosong.

But It Happen to Me

Now I realize that sometimes, when you feel free to do anything, you will confuse what do you want to do. I don't really know, but it happen to me.

When mealtime comes, sometime I don't know what do I want to eat. I ride my motorcycle just to look for some place, but often I confuse to choose one of them. I have many choice but I don't know which one do I want. I don't really know, but it happen to me.

I like someone, but I don't want to tell her about my feeling. You know, I ever read an article who said that "someone who likes blue color is excelent in hiding his feeling to someone". I like blue (color), and I think I'm smart enough to hide my feeling to someone. I don't really know the other who also like blue, but it happen to me. :)

Untuk yang Tercinta

Untuk yang tercinta,

Ibu..
Maaf, aku ternyata belum bisa memberikan rasa nyaman untuk mu. Aku masih saja belum bisa mengubah, atau setidaknya memperbaiki keadaan keluarga. Ada rasa sedih yang sangat mendalam karena ternyata aku belum mampu berbuat banyak untuk mu. Tapi ku berjanji dalam hatiku, kelak kan ku bawa engkau keluar dari keadaan ini.

Keluarga kita memang bukan keluarga mapan, hidup berkecukupan, aku sadari itu. Rumah kita boleh dibilang paling jelek diantara rumah-rumah lain disekitarnya. Perabot di dalamnya pun tak selengkap punya tetangga-tetangga kita, tapi ku harap ibu tak pernah sedih karena itu. Ku harap ibu tak pernah iri dengan mereka. Aku masih berjuang demi itu.

Ada yang Baru

Ada yang baru...
Apa???

Hahaha..kantor baru...

kantor baru, Kantor Kas BPR hasamitra Urip

Terus... saya harus bilang "WOW" begitu...????

Tak ada yang spesial memang. Kata orang, kantor baru semangat baru. Iya sih, saya kini sedang semangat-semangat nya di tempat kerja. Meski saat ini, belum banyak yang bisa dilakukan, mengingat tahap penyesuaian masih berlangsung.  Belum banyak yang bisa dikerjakan, selain tetap mempersiapkan meja kerja baru, dengan segala amunisi yang diperlukan untuk menunjang kinerja ke depannya. Kantor baru, semangat baru, suasana baru.

Ketika

Ketika anda merasa anda betul-betul sendiri, saat itu anda baru sadar betapa anda butuh seorang teman. Saya terbiasa sendiri, tapi ternyata saya tak terbiasa kesepian. Entah, ketika masih kuliah dulu, semester 3 saya juga tinggal sendiri, tapi tak merasa kesepian seperti saat ini. Arggghh...!!! kesepian betulan ka kah???

Ketika perasaan sepi itu muncul, ketika itu pula saya mencari sesuatu untuk menjadi pelarian dan pengobat rasa sepi itu, dan saya hanya bisa menemukan nya disini, di dunia maya. Membuka fesbuk menjadi pilihan, meski tak ada yang penting, dan tak ada sesuatu bahkan yang bisa meramaikan perasaan. Menulis sesuatu yang bahkan saya sendiri tak mengerti apa maksudnya.

Yang jelas ini bukan saya!